Alam Guru

Senjakala argumen mereka konyol, batin bertanya lantas apa yg me
reka katakan. Apa juga sesungguhnya makna terinti dari katanya. Kala kata cinta itu semakin terdengar pun juga terlihat di media dan tempat seadanya lantas mereka sekan sewenang-wenang tanpa esensi. Mereka sebatas berkata dan mencintai kata itu sendiri daripada mengalaminya. Niscaya sembari berkata cinta, juga mengkhianati cinta.
Ah.., barangkali mereka tidak paham inti cinta sejati nan kekal.
mereka sebatas mengalami kata. Niscaya cinta beralamatkan mulut hingga hati tersangkal, hati sebagaiman pangkal cinta sejati dan kekal.
Lantas apa inti cinta?
Barangkali Alam, Ialah guru sejati, pikir ku kala malam. Alam selain memikat hati karena keindahannya, karenanya manusia menghidupi hidup selama hidup. Dia membekali kebutuhan hidup secara objektif, juga subjektif lantaran cinta. Ungkapan cintanya tanpa kata, memberi karena cinta terhadap manusia dalam diam seribu kata. Lantas laksana manusia berkatalah secukupnya dgn mencintai sepenuhnya. Niscaya cinta sejati nan kekal teralami. Ah, alam guru.


Tauboria, 19 April 2020

Kau Harapanku

Sembari ku menghidupi hidup ini

Aku pun menghidupi harapan ini

Dengan tidak membunuh hasrat ku berhasrat

Kamu pelampiasan bagi hasratku

Kau, yg adalah juwita bagiku

Kau dambaan yg berlaku

Kau ku perjuangkan dgn tdk kaku

Kepadamu ku terpaku

Kau harapanku.

Melvin f. W

Ujung Pasifik, 1/11/019